Thursday, November 6, 2014

Menelurusi Jejak Arkeologi Indonesia

Jadi beberapa hari ini mataku lelah (mungkin sampe belekan nggak sadar)  karena melototi data-data arkeologi yang di suguhkan di internet. heu heu. Maklum bos, ane sedang di rantau, jadilah acra menelusuri jejak arkeologi Indonesia cuma via internet, pengennya lansung menembus ke jantung itu candi-candi, berikut kisah saiya...

Awalnya adalah sebuah posting di grup, menyatakan tentang hasil temuan  Pak Fahmi Basya yang dosen UIN hidayatullah, (yang baru kudenger tahun ini,, wew kemana aja diri ini ngumpet? kkk), tentang candi Borobudur yang kata beliau, setelah melakukan penelitian selama 30 tahun, menerbitkan beberapa buku, menyimpulkan bahwa borobudur adalah peninggalan Nabi Sulaiman as (Wallahu'alam) yang dibuat dengan bantuan tentara jin dan syaitan sedangkan stupa2 di atasnya adalah singgasana Ratu Bilqis (weeehhh kontroversinya buanyak dibahas, aku? baru liat)..

Nah, kalau yang belum pernah ke Borobudur pasti kan kalian minimal denger tentang relief dinding candi kan? apalagi yang sudah kesono, pasti udah melototi itu relief, foto2, posting ke fb, lupa nyewa guide pula buat nerangin itu makna relief, udah capek naik ajah... Tahu ajah kalau relief dinding candi itu di pahat di lempengan batu terus di susun2 (dengan teknologi yang hanya Allah yang paling mengetahui, sementara diri kita masih menerka-nerka) yang menurut Pak Basya merupakan lempengan2 cerita dari zabur (dari nabi Daud as, sedangkan nabi sulaiman as anak beliau yang mewarisi), demikian presisinya si Borobudur dan segenap isinya (yang tidak mungkin di bangun manusia), maka jadilah klaim borobudur adl mahakarya jin dan syaitan atas perintah Sulaiman as.

Sipp, untuk sementara saya tidak membantah semua dalil AL Qur'an yang beliau gunakan,  Wong terjemahannya sama kok (ada ayat Nabi Sulaiman as meminta jin dan syaitan membangun bangunan tinggi dan patung-patung, saya juga baru ngeh -duh malu sekali-, selama ini baca qur'an, baca terjemahnya, dibaca sambil lalu -suka di bagian-bagian nasehat yang mudah dicerna)

Sampai disini, akhirnya saya arahkan pencarian ke candi-candi di Indonesia, yang ternyata bukan cuma borobudur yang punya relief dan patung, banyak, tersebar hampir di semua candi (jawa timur juga, yang di klaim candi zaman majapahit).

Eh, melihatlah saya ke candi penataran, Blitar (foto2 di unggah hasil jepretan blogger penjelajah, kalau mau cari yang asli ya,,, ada beberapa blogger nakal, udah fotonya di kasih tanda aer, bilang itu candi jawa timur eh reliefnya kayak di blog2 yang bicara borobudur), yang cuma saya samperin temboknya tahun lalu, sama beliau sudah di cocokkan relief yang ada di sono dengan yang kemungkinan terkait, -wajah bangsa-bangsa, di gambarkan sedemikian detail di sono, nggak cuma bentuk wajah, perhiasan, model rambut, senjata, wehh.. sipp pokoknya, krn ketemu wajah mesir, suku inca, wajah cina, tudung kepala yang mirip patung di turki, wanita afrika bahkan yang mirip patung nefertiti juga ada, malah ade anak berpeci mirip yahudi. (menilik kata arkeologi yang katanya, inca adl peradaban maju tertua di dunia yang usianya puluhan ribu tahun silam, lo kok muncul relief mrk di jawa timur? gimana ini??) Kok jadi manusia2 Indonesia sudah melampaui seluruh benua dan samudra di bumi ini dan menggambarkan relief mrk di candi-candi, atau orang-orang sono yang datang dari jauh buat di lukis? atau mereka sengaja di angkut kesini buat di lukis? hedew...

Sipp,,, kesimpulan pertama, bukan hanya borobudur yang punya relief, dan juga lumayan licin bentuk relief2nya, banyak candi lain (yang ada dlm teori Pak Basya adl borobudur, prambanan, candi pawon dan mendut, terus kompleks candi ratu Boko).

Wah kalau masuk ranah arkeologi Indonesia, yang lagi booming adl situs gunung padang, yang usianya lebih 20000 thun SM, wah berarti lebih lama dari peradaban Inca dong? (wew, new question lagi deh). Krakatau meletus sekitar 11000 thn SM, jadi masih masuk akal kalau kemudian situs2 di jawa banyak tertimbun tanah, itu yang letusan besar, belum lagi letusan gunung yang dekat2. Nah loo...

Masuk ke jawa barat ntar ketemu sundaland, tahu kan dulu pernah belajar tentang sunda dan sahul? tanah rendah yang skr jadi laut? (aku baca ini juga looo), akhirnya ke arah cerita kerajaan saba pembandingnya di yaman, ke irama dzatil bilad, negeri Iram yang katanya di temukan terkubur di gurun pasir setinggi 13m, udah di gali sebagian,

masuk sundaland, lalu menarik saya menautkan link-linknya ke arah cerita atlantis, si kota hilang, dari dialog buku plato, dialog timeus sama ...  (kok lupa ya,, menurut pak Prof  dari Brazil (eh ternyata beliau satu kota  dengan sayah, krn beliaunya sdh meninggal jadi pengen ngubrek isi perpustakaan beliau lewat keluarganya, ngimpi dulu yaaa) kenapa sampai menyimpulkan Indonesia adalah Atlantis, yang kata beliaunya sih, hasil ngotak-atik, geografi, genekologi, linguistik, arkeologi, foklore, mitor, cerita, dongeng, sejarah, dan entah lagi dsb, dst.

Jauh ya penelusuran saya...

Wah, kalau atlantis itu benar di Indonesia, si negeri sangat maju yang menularkan dan mewariskan sebagaian besar kebudayaannya ke se antero jagat bumi ini... kalau atlantis itu benar di Indonesia, sang negeri yang menguasai bangsa-bangsa sedunia,

Maka biasa jadi inilah negeri yang disebut dlm Qur'an sbagi baldatun thoyibatun wa Robbun Ghofur, yang Oleh Allah Al Malik digunakan untuk menggambarkan negeri Saba' si negeri gemah lipah loh jinawi, berperadaban tinggi, menguasai seantero negeri, yang kemudian bergabung dengan Raja Sulaiman as, dengan kemampuannya yang meliputi jin, syetan dan binatang. Wah wah wah, SUbhanallah.

terus cerita borobudur peninggalan Nabi Sulaiman?

Pencarian belum berakhir,


(tadi malem ngoceh ke suami, setelah nggak tidur semaleman, #aku pengen jadi seorang arkeologist, ntar ane ajak you nelusuri peradaban mbah moyang manusia -kita ke seluruh dunia #mimpi besar lagi. Aamiin kan yaa)

No comments:

Post a Comment