Jadi kemarin siang disini tanggal 17/11/2014 Jam 1 siang. Pas buka facebook orang sangat ramai update status ttg kenaikan BBM, wah besok bakal menghadapi harga baru di SPBU. yeah, selasa dini hari di Indonesia sudah. Tepat tengah malam bapak presiden kami yang sah dipilih MK selesai menangkan gugatan rivalnya bulan lalu itu, mengumumkan harga kenaikan BBM. +2000 rupiah. Dari harga premium 6500 jadi Rp. 8500.
Miris. Langsung ingat kampung halaman yang kemaren2 sebelum BBM naek, harga premium udah Rp. 9000 ampe Rp. 11000 malah pernah dulu sekali harga bensin Rp. 14000. bayangin sekarang. DUh elangsa hati ini..
Malam-malam, setelah partner hidup ane tidur saya masih begono kayak gambar sebelah <---- Baca uneg2 temen2. Rata-rata sedih dan beribu rasa lainnya. Para pendukung presiden wayah ini, yang kelihatannya adalah mendukung semua bentuk kebijakan apapun yang di ambil pemerintah (atau mereka itu cyber media aaa--- pasukan cyber sewaan yang kerjanya adl menggiring opini publik di media sosial dengan jenis kalimat yang sama. Saya kok curiga mereka itu nggak real).
Nah cerita tentang si satrio piningits yang naikkan harga bbm ini saya baca deh di fb, baru ku posting di blog inih sekarang (masih pagi disini)..
Jam makan siang...
Saya sengaja mampir di sebuah warteg di sudut bangunan tinggi ibukota. Masuklah tiga orang pria dan duduk di samping saya memesan nasi campur.
Sambil makan, ketiga ini mengobrol tentang naiknya harga BBM.
"Gua sih, kalau pun Jokowi naekin harga BBM 100% pun gua dukung. Lah dia itu Satria Piningit yg dijanjikan Tuhan," kata seorang diantara tuga orang pria tadi.
Dan nampaknya diamini oleh kedua orang temannya. Mereka juga menambahkan bahwa kenaikan harga adalah pemicu semangat kerja.
Si ibu warung tampak memandang mereka dengan sinis. Karena mungkin dia yg merasakan dampak kenaikan harganya saat belanja ke pasar.
"Udah Bu. Jadi berapa semuanya?," tanya pria pertama yg bilang bahwa ia setuju kenaikan harga BBM bahkan sampai 100% pun.
"Tiga nasi campur sama teh tawar ya?," tanya si ibu penjual nasi.
"Iya bener," jawab pria tadi.
"Semuanya jadi 100rebu," kata si ibu.
Pria tadi nampaknya kaget. Ia pun memastikan dengan bertanya,
"Eh buset! Yg bener? Mahal amat! Biasanya cuma 10 rebu seporsi."
Si ibu penjual nasi pun menjawab kalem, "Iya. Belum tahu kalian harga serba naik? Bilangin ama Satria Piningit sana! Dan bilangin juga, di warung sini gak terima kartu-kartuan!"
Saya yg lagi nyeruput es jeruk batuk menahan tawa.
Ketiga pria tadi setelah membayar melengos sambil menggerutu. Dalam hati saya bilang, "Rasakan! Hehehe".
Saat giliran saya membayar, saya tanya berapa semuanya.
Si ibu menjawab, "12.000 saja, Mas. Yg tadi memang saya mahalkan. Biar kapok dan tahu rasa mereka."
Dan tak kuat saya menahan tawa... Hahaha...
Sumber tulisan:https://www.facebook.com/azzam.izzulhaq/posts/10202944814606287
Saya pun ngakak, sungguh. Sampai suami saya heran saya tertawa depan komputer. Semoga Allah memberi ketetapan Iman dan sabar di hati bangsa Indonesia yang karena harga BBM ini terdzolimi, tambah susah hidupnya dll. Semoga orang2 yang di untungkan pada kenaikan BBM ini jadi lebih bijak dan arif, Semoga Allah membuka kran kebaikan di dalam hati2 mereka untuk zakat dan sadaqah lebih banyak. Aamiin
gambar di atas bener-bener true. Sungguh. Saya pun merasakannya.
Miris. Langsung ingat kampung halaman yang kemaren2 sebelum BBM naek, harga premium udah Rp. 9000 ampe Rp. 11000 malah pernah dulu sekali harga bensin Rp. 14000. bayangin sekarang. DUh elangsa hati ini..
Malam-malam, setelah partner hidup ane tidur saya masih begono kayak gambar sebelah <---- Baca uneg2 temen2. Rata-rata sedih dan beribu rasa lainnya. Para pendukung presiden wayah ini, yang kelihatannya adalah mendukung semua bentuk kebijakan apapun yang di ambil pemerintah (atau mereka itu cyber media aaa--- pasukan cyber sewaan yang kerjanya adl menggiring opini publik di media sosial dengan jenis kalimat yang sama. Saya kok curiga mereka itu nggak real).
Nah cerita tentang si satrio piningits yang naikkan harga bbm ini saya baca deh di fb, baru ku posting di blog inih sekarang (masih pagi disini)..
Jam makan siang...
Saya sengaja mampir di sebuah warteg di sudut bangunan tinggi ibukota. Masuklah tiga orang pria dan duduk di samping saya memesan nasi campur.
Sambil makan, ketiga ini mengobrol tentang naiknya harga BBM.
"Gua sih, kalau pun Jokowi naekin harga BBM 100% pun gua dukung. Lah dia itu Satria Piningit yg dijanjikan Tuhan," kata seorang diantara tuga orang pria tadi.
Dan nampaknya diamini oleh kedua orang temannya. Mereka juga menambahkan bahwa kenaikan harga adalah pemicu semangat kerja.
Si ibu warung tampak memandang mereka dengan sinis. Karena mungkin dia yg merasakan dampak kenaikan harganya saat belanja ke pasar.
"Udah Bu. Jadi berapa semuanya?," tanya pria pertama yg bilang bahwa ia setuju kenaikan harga BBM bahkan sampai 100% pun.
"Tiga nasi campur sama teh tawar ya?," tanya si ibu penjual nasi.
"Iya bener," jawab pria tadi.
"Semuanya jadi 100rebu," kata si ibu.
Pria tadi nampaknya kaget. Ia pun memastikan dengan bertanya,
"Eh buset! Yg bener? Mahal amat! Biasanya cuma 10 rebu seporsi."
Si ibu penjual nasi pun menjawab kalem, "Iya. Belum tahu kalian harga serba naik? Bilangin ama Satria Piningit sana! Dan bilangin juga, di warung sini gak terima kartu-kartuan!"
Saya yg lagi nyeruput es jeruk batuk menahan tawa.
Ketiga pria tadi setelah membayar melengos sambil menggerutu. Dalam hati saya bilang, "Rasakan! Hehehe".
Saat giliran saya membayar, saya tanya berapa semuanya.
Si ibu menjawab, "12.000 saja, Mas. Yg tadi memang saya mahalkan. Biar kapok dan tahu rasa mereka."
Dan tak kuat saya menahan tawa... Hahaha...
Sumber tulisan:https://www.facebook.com/azzam.izzulhaq/posts/10202944814606287
Saya pun ngakak, sungguh. Sampai suami saya heran saya tertawa depan komputer. Semoga Allah memberi ketetapan Iman dan sabar di hati bangsa Indonesia yang karena harga BBM ini terdzolimi, tambah susah hidupnya dll. Semoga orang2 yang di untungkan pada kenaikan BBM ini jadi lebih bijak dan arif, Semoga Allah membuka kran kebaikan di dalam hati2 mereka untuk zakat dan sadaqah lebih banyak. Aamiin
Seorang Ibu protes BBM naik |
No comments:
Post a Comment