Saya sedang janjian dengan teman saya, Niky. Seorang muslimah baru-baru ini yang tinggal dekat rumah saat melihat status Mbak Yani dengan baju necis dengan tagar #fimdesemana #finaldesemana. Beliau habis belanja terus mau jalan-jalan. Hehe Saya ikut komen-komen dan terinspirasi untuk membawa kamera saku saya. Well, bukankah saya juga sedang berangkat untuk menikmati malam minggu? Akhirnya Niky datang saat mulut saya penuh brokoli, ya ampun. Maaf ya, i was wait for her sampai dua bus lewat, tahu! Ujungnya malah saya ikut makan siang bareng ipar saya.
Sunday, August 7, 2016
Saturday, August 6, 2016
Membuat Tahu Sendiri
Pernah makan Tahu?
Jika pertanyaan ini dilontarkan kepada penduduk Indonesia, Jawa misalnya. Pasti jawabannya bukan cuma, "Pernah." tapi "seriiiiing." Asal mula tahu yang katanya dari Cina itu ... bagi rakyat Indonesia serasa wajib deh. Nggak terlewatkan sebulan tanpa ngemil tahu. Delicious, tasty, incrivel, murah lagi. Halah halah. Lengkap sudah. Saking murahnya, kita jadi nggak pernah kepikiran membuat tahu sendiri. Paling ibu-ibu yang hobi masak, ibu-ibu food blogger, atau ibu-ibu yang terdampar di negeri antah berantah nan jauh dari Indonesia. Hmm ... kumat deh tangan kreatifnya saking rindu masakan nusantara.
Friday, August 5, 2016
Cerita tentang Keseharian
Hanya penasaran dengan teman-teman yang sepertinya asyik dan lancar jaya ketika menceritakan pengalamannya sehari-hari. Kuliner, jalan-jalan, problem solving, belanja, berita, info terkini, tips dan trik, menulis, skripsi, pernikahan, dll. Ada yang kalem, membumi, lembut dan bahasanya bernas. Ada yang santai, ringan, dan disisipi kekonyolan. Terkadang ada yang pakai bahasa sadis dan sarkastik dan selalu punya felas yang setuju dan menyimak pendapat mereka. Ada yang berimajinasi tinggi hingga setiap 'time'-nya disisipi pikiran-pikiran yang merasuk mengikuti sikon yang dihadapi, lucu, konyol, pura-pura bodoh.
Keren, keren, keren. Empat jempol.
(Efek blog walking ke mana-mana)Sedang saya masih belum jelas, ini blog mau dibawa ke mana. Dua tahun lebih ngeblog ternyata saya tidak suka ambil foto. Sementara blog tanpa foto menjadi sepi, tanpa hiasan begitu. Perjalanan saya dilalui biasa-biasa saja, dan saya suka menyimpan kenangannya sendiri. Hehehehe la piye kayak begini kok mau mblogger.
It's time to move.
Keren, keren, keren. Empat jempol.
(Efek blog walking ke mana-mana)Sedang saya masih belum jelas, ini blog mau dibawa ke mana. Dua tahun lebih ngeblog ternyata saya tidak suka ambil foto. Sementara blog tanpa foto menjadi sepi, tanpa hiasan begitu. Perjalanan saya dilalui biasa-biasa saja, dan saya suka menyimpan kenangannya sendiri. Hehehehe la piye kayak begini kok mau mblogger.
It's time to move.
In:
Sharing
Wednesday, August 3, 2016
Dialog Bisnis
"Bisnis jenis apa itu, Umi?" kantong bertali itu bertanya.
Itu bukan jenis pertanyaan tertarik, lebih kepada mencemooh dan tidak percaya.
"Hmm ...," lebih baik diam saja bukan? Apalagi jika sudah tahu siapa yang salah.
"Kau akan segera bangkrut!"
Masalahnya adalah, bisnis ini hobi. Weitss. Maksudku saya suka, dan menyenangkan. Meskipun ... ya meskipun, saya tidak menghasilkan apa-apa. Hei, bukankah menghasilkan bahagia juga suatu keberhasilan?
Masalahnya adalah kantong bertali itu (aduh kok jadi mulai menyalahkan). Tentu saja dia mulai cerewet. Bisnis yang saya jalani, bukan membuatnya kenyang sedikit demi sedikit, tapi malah membuatnya semakin ceking dan tak terurus.
At least, saya behasil menjual sesuatu ... dan menghabiskan uangnya satu jam kemudian.
Oke, sekarang saya punya beberapa pot, bibit bunga matahari, daun bawang, talas ... dan macam-macam.
"Bisnis jenis apa itu, Umi?" Si kantong bertali mulai meraung.
"Well, umm ... itu adalah kesenangan untuk membiayai kesenangan yang lain. Hahaha, keep calm, buddy!"
Saya pun berlalu.
Itu bukan jenis pertanyaan tertarik, lebih kepada mencemooh dan tidak percaya.
"Hmm ...," lebih baik diam saja bukan? Apalagi jika sudah tahu siapa yang salah.
"Kau akan segera bangkrut!"
Masalahnya adalah, bisnis ini hobi. Weitss. Maksudku saya suka, dan menyenangkan. Meskipun ... ya meskipun, saya tidak menghasilkan apa-apa. Hei, bukankah menghasilkan bahagia juga suatu keberhasilan?
Masalahnya adalah kantong bertali itu (aduh kok jadi mulai menyalahkan). Tentu saja dia mulai cerewet. Bisnis yang saya jalani, bukan membuatnya kenyang sedikit demi sedikit, tapi malah membuatnya semakin ceking dan tak terurus.
Kantong bertali Credit: sendiri |
Oke, sekarang saya punya beberapa pot, bibit bunga matahari, daun bawang, talas ... dan macam-macam.
"Bisnis jenis apa itu, Umi?" Si kantong bertali mulai meraung.
"Well, umm ... itu adalah kesenangan untuk membiayai kesenangan yang lain. Hahaha, keep calm, buddy!"
Saya pun berlalu.
Monday, August 1, 2016
Malam Penjemputan
Saya baru saja pulang dari gereja.
Dua ipar saya mengikuti kemping akhir pekan yang diadakan gereja, dan malam ini adalah penjemputan. Well, sebenarnya tidak ada niatan ikut, meskipun sudah ditawari ibu sedari pagi.
Diam di rumah, ngecek tulisan peserta event, segelas teh hangat dan mungkin, mengolah sesuatu dengan tahu yang saya eksekusi kemarin bakal lebih menyenangkan. Maksudku, apa sih yang tidak menyenangkan dengan stay calm at home when you are alone? Tapi, tentu saja sesuatu terjadi dan mengakibatkan saya pergi. Yup, matlis sodara-sodara. Matlis disaat saya sedang merencanakan pertapaan.
Dua ipar saya mengikuti kemping akhir pekan yang diadakan gereja, dan malam ini adalah penjemputan. Well, sebenarnya tidak ada niatan ikut, meskipun sudah ditawari ibu sedari pagi.
Diam di rumah, ngecek tulisan peserta event, segelas teh hangat dan mungkin, mengolah sesuatu dengan tahu yang saya eksekusi kemarin bakal lebih menyenangkan. Maksudku, apa sih yang tidak menyenangkan dengan stay calm at home when you are alone? Tapi, tentu saja sesuatu terjadi dan mengakibatkan saya pergi. Yup, matlis sodara-sodara. Matlis disaat saya sedang merencanakan pertapaan.
Subscribe to:
Posts (Atom)