Saya ingin mengabadikan mereka, para embun dihidupku. Babak-babak yang (demikian) berat ini menjadi segar dan terasa murni.
Terima kasih tak terhingga untuk;
Ayah dan saudara-saudaraku atas dukungan moril-materil tak terhingga.
Suamiku, meu marido
Pembimbing saya,
Prof. Dr. Suandi Sidauruk, M.Pd
Karelius, S.Si, M. Si
Dra. Ruli Meiliawati, M.Pd
Dr. Hadjranul Fatah, M. Pd
Validator,
Wahyu Nugroho, S.Si, M. Si
For everything happen to my life during this semester, my paper, my last project, (skripsi ini) karena kalian Para Embunku. Terima kasih telah membasahi pengetahuan saya yang kering. It's so mean for me.
Tak akan terlupakan, ketika ide saling bertumpuk, terkait dan sukar diurai. Ketika syaraf-syaraf tak kuat memanggil bank kata, menjadikan sebuah kalimat monoton dan hampir tanpa makna.
Terima kasih tak terhingga untuk;
Ayah dan saudara-saudaraku atas dukungan moril-materil tak terhingga.
Suamiku, meu marido
Pembimbing saya,
Prof. Dr. Suandi Sidauruk, M.Pd
Karelius, S.Si, M. Si
Dra. Ruli Meiliawati, M.Pd
Dr. Hadjranul Fatah, M. Pd
Validator,
Wahyu Nugroho, S.Si, M. Si
For everything happen to my life during this semester, my paper, my last project, (skripsi ini) karena kalian Para Embunku. Terima kasih telah membasahi pengetahuan saya yang kering. It's so mean for me.
Tak akan terlupakan, ketika ide saling bertumpuk, terkait dan sukar diurai. Ketika syaraf-syaraf tak kuat memanggil bank kata, menjadikan sebuah kalimat monoton dan hampir tanpa makna.
Aku merasa malu, pada empat butir embun yang basahi dahagaku...
Dan aku masih saja, menyajikan senampan debu
frown emoticon
Terima kasih sudah berkunjung. Silahkan meninggalkan komentar untuk bertanya, diskusi, maupun ktitik saran untuk perbaikan konten blog ini.
No comments:
Post a Comment