Tuesday, December 9, 2014

My Mom Ibu

Biarlah aku mengenangmu di jalan ini, 
kau yang meninabobokan kami dengan hafalan do'a do'a, 
mengantarkan kami dalam mimpi dengan rangkaian shalawat nabi. 
Mengajari kami A Ba Ta Tsa dalam terang lampu minyak, 
menghidupkan pengajian ibu-ibu hingga satu desa bergabung jadi satu,
sampai luber rumah-rumah kecil kita.

Ibu, tak mampu kutorehkan kata manis untukmu, 
pun juga puja-puji untuk bakti. 
Biarlah daun-daun di hutan sekitar rumah kita jadi saksi. Tentangmu, 
biarlah tanah dan batu di halaman kita kelak bicara, tentang abdimu. 
Biarlah angin yang pernah menerpamu sebarkan semangatmu pada dunia, untuk setiap bagian bumi yang mereka lewati. 
Biarlah setiap sudut reot rumah kita yang kelak bicara. 

Aku pernah, mencuri batu yang tutupi pusaramu, 
berkisah tentang mentari, bulan, dan bintang gemintang yang tak sama setiap hari. 
Do'aku satu, 
Ibu semoga Yang Kuasa menerimamu. 

(disebuah simpang 3, Rua americo werneck, kholaqoh dulu yukkk) :)


Tak perlulah tunggu malam datang. :)
Ikut kelas puisi KBM pertama kali, lagi jalan ke mesjid,,, 2 jam baru nyampe. hihihihihihi. Ndak apa lah yaa, 

No comments:

Post a Comment